Ketika itu, sebuah
kesalahan terjadi
Tatap mata yang ku
anggap biasa,dan bualan yang tiada guna beranjak menjadi sebuah rasa yang
begitu dalam. Rasa takut kehilangan seketika datang membuat raga ini semakin
tak gentar untuk terus maju, seakan kehilangan kendali ingin sekali aku
ungkapkan. Detik itu terus terlewatkan dengan sia-sia, tak ada yang spesial,
kenangan pun aku tak dapat. Hanya sebuah penantian hingga saat itu tiba,
sepenggal buah bibir yang terus berkicau tak karuan. Ku anggap itu hal yang
dapat membantu ku untuk menjauhkan yang lain. Tapi, ternyata semua itu salah..
Tak lama berselang rasa yang selama ini terus tersimpan terkikis oleh waktu
hingga tak ada satu pun terahasiakan. Seketika musim dingin bernaung dihari
hari ku, penuh dengan kecemasan, tak ada harap selain musim ini berlalu.
Lihat.. sebuah rahasia perih telah berputar dikehidupan ku, seharusnya aku bisa
mencegahnya sejak awal, seharusnya aku tutupi saja hanya untuk ku, untuk
diriku. Mengapa yang lain bisa sedang aku tidak, aku semakin tersadar untuk sebuah kenyataan yang terlihat.. Aku
semakin jauh, aku semakin berhayal..andai....dan andai...
Semakin banyak
kebohongan yang menerpa, sekarang detik ini terasa berat. Hey tolong lihatlah
aku, sedetik saja, apa itu tak bisa hah!! Ku punya hati untuk mencintai hingga
detik ini. masih saja acuh dan semakin acuh, karena rasa ini telah diketahui.
Oh, aku harus apa untuk mengembalikan kadaan.
Tolonglah bantu aku
melewatinya, aku hanya perlu sebuah penjelasan dan kepastian. Tidak dapatkah
aku??
Tidak ada komentar:
Posting Komentar